Untuk membuat link button dengan memanfaatkan form caranya cukup
mudah. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kamu hanya membuat tag from
dengan atribut action berisi link yang dituju, dan atribut method
dengan value post. Dan tentunya jangan lupa sebuah tag button yang
memiliki atribut type submit. Untuk lebih jelasnya silakan simak contoh
kode berikut ini :
Contoh Kode Membuat Button Link Di HTML - Dengan Form
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Contoh Button Link</title>
</head>
<body>
<!--Contoh1-->
<form method="post"action="namafile.html">
<button type="submit">Link1</button>
</form>
<br>
<!--Contoh2-->
<form method="post"action="https://carakode.com">
<button type="submit">Link2</button>
</form>
</body></html>
Button Link Dengan JavaScript
Untuk menggunakan button link dengan JavaScrip tentunya supaya botton
dapat bekerja maka browser user harus sudah mendukung JavaScript. Dan
berikut contoh kodenya :
Contoh Kode Membuat Button Link Di HTML - Dengan JavaScript
Dari beberapa contoh button link diatas saya lebih suka button yang
menggunakan CSS. Karena button tersebut bisa kita beri style sesuka
kita, supaya tampilannya lebih menarik. Dan dari ketiga janis button
link diatas apabila dibuat dalam satu halaman HTML akan tampil seperti
ini :
Demikian untuk tutorial cara membuat button link di HTML ini, apabila
kamu memiliki pertanyaan seputar tutorial ini silakan sampaikan pada
kolom komentar dibawah.
Codeigniter merupakan sebuah framework PHP yang menggunakan
pola desain (design pattern) MVC (Model View Controller).
CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006.
Versi stabil terakhir saat tulisan ini dibuat adalah versi 3.1.9. Website CodeigniterSedangkan Codeigniter 4
masih dalam tahap pengembangan. CI 4 adalah generasi penerus dari CI 3
yang konsepnya lebih modern .
Codeigniter cocok digunakan untuk membuat aplikasi web seperti:
Portal Berita;
Sistem Informasi;
Web Startup;
Profile Company;
eComerce;
Blog;
dan sebagainya.
Kelebihan Codeigniter
Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP lain, 3
Performa cepat:
Codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework
yang lain. Karena tidak menggunakan template engine dan ORM yang dapat
memperlambat proses.
Konfigurasi yang minim(nearly zero configuration):
tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing
tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file
konfigurasi seperti database.php atau autoload.php,
namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standard, anda hanya
perlu mengubah sedikit saja pada file di folder config.
Memiliki banyak komunitas: Komunitas CI di indonesia cukup ramai, tutorialnya pun mudah dicari.
Dokumentasi yang lengkap: Codeigniter disertai dengan user_guide yang berisi dokumentasi yang lengkap.
Mudah dipelajari pemula:
Bagi pemula, CI sangat mudah dipelajari. Karena CI tidak terlalu
bergantung pada tool tambahan seperti composer, ORM, Template Engine,
dll.
Membuat Project Codeigniter
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat project CI:
Download Codeigniter;
Ekstrak CI ke htdocs.
Silahkan buka website Codeigniter untuk mendownload. Kita akan mendapatkan sebuah file zip CodeIgniter-3.1.9.zip,
ekstrak file tersebut ke dalam c:\xampp\htdocs (XAMPP) atau /var/www/html (di Linux). Setelah itu, ubah nama CodeIgniter-3.1.9 menjadi tokobuah. Kenapa namanya tokobuah?
Karena pada project ini, kita akan membuat sebuah website yang
menjual buah.
Sekarang coba buka: http://localhost/tokobuah/ Selamat Codeigniter sudah berhasil diinstal.
Selanjutnya, silahkan buka dengan teks editor.
Lalu coba untuk mengenali struktur direktorinya.
Saya membukanya dengan teks editor VS Code:
Mengenal Struktur Direktori Codeigniter
Ini adalah struktur direktori Codeigniter: Tedapat dua direktori penting di dalam CI: application dan system.
Selain itu terdapat juga direktori user_guide dan beberapa file. Berikut ini penjelasannya:
application berisi semua kode aplikasi. Di dalam direktori inilah kita akan menulis semua kode aplikasi kita.
system
berisi kode-kode inti dari Codeiniter. Jangan mengubah apapun di dalam
direktori ini. Jika kita ingin upgrade versi, kita cukup me-replace
direktori ini dengan yang baru.
tests berisi kode untuk melakukan unit testing.
user_guide berisi dokumentasi codeigniter. Kita bisa menghapus direktori ini saat web sudah jadi.
.editor_config berisi konfigurasi untuk teks editor.
.gitignore berisi daftar file dan folder yang akan diabaikan oleh Git.
comspoer.json adalah file yang berisi keterangan project dan keterangan library yang digunakan. File ini dibutuhkan oleh composer.
contributing.md adalah file yang berisi penjelasan cara berkontribusi di proyek CI. Kita bisa menghapus file ini, apabila web sudah jadi.
license.txt adalah file yang berisi keterangan lisensi dari CI.
readme.rst sama seperti file contributing.md file ini berisi penjelasan dan informasi tentang project CI. Kita juga bisa menghapus file ini saat web sudah selesai.
index.php adalah file utama dari CI. File yang akan dibuka pertamakali saat kita mengakses web.
Selanjutnya silahkan buka direktori application dan perhatikan direktori yang
ada di sana.
cache berisi cache dari aplikasi.
config berisi konfigurasi aplikasi.
autoload.php tempat kita mendefinisikan autoload;
config.php konfigurasi aplikasi;
constants.php berisi konstanta;
database.php konfigurasi database aplikasi;
doctypes.php berisi definisi untuk doctype HTML;
foreign_chars.php berisi karakter dan simbol;
hooks.php berisi konfigurasi hooks;
index.html untuk mencegah direct access;
memcached.php untuk berisi konfigurasi untuk memcached;
migration.php konfigurasi untuk migrasi;
mimes.php berisi definisi tipe file;
profiler.php konfigurasi untuk profiler;
routers.php tempat kita menulis route aplikasi;
smileys.php berisi kode untuk emoji;
user_agents.php berisi definisi untuk user agents.
controller berisi kode untuk controller.
core berisi kode untuk custom core.
helpers berisi fungsi-fungsi helper.
hooks berisi kode untuk script hook.
language berisi string untuk bahasa, apabila web mendukung multibahasa.
libraries berisi library.
logs berisi logs dari aplikasi.
models berisi kode untuk model.
thrid_party berisi library dari pihak ketiga.
views berisi kode untuk view.
index.html file html untuk mencegah direct access.
Selamat datang di Codeigniter
Ketika membuka http://localhost/tokobuah/, kita akan mendapatkan
tampilan Welcome to Codeigniter. Ini adalah tampilan awal yang akan
kita lihat saat baru pertama instal CI.
Sebagai pemanasan, cobalah untuk mengubah teks Welcome to CodeIgniter!
menjadi Selamat datang di Toko Buah Petanikode.
Caranya:
Buka file application/views/welcome_message.php.
Lalu ubah teks pada baris 71. …dan sekarang coba reload kembali halaman http://localhost/tokobuah/. Selamat
Ini adalah perubahan pertama yang kamu buat.
Penjelasan:
File welcome_message.php yang berada di dalam direktori views merupakan
file yang bertanggung jawab untuk menampilkan sesuatu. Di sini kita bisa menuliskan
kode untuk template dan CSS.
File welcome_message.php di-load oleh sebuah controller application/controllers/welcome.php dengan kode:
Controller welcome adalah controller default yang digunakan. Hal ini bisa kita lihat pada
konfigurasi routers di application/config/routers.php.
sekian dan trimakasih..(*_*)
Cara Instalasi WAMP Server
Nah, kalau Anda sudah mendownload file WAMP Servernya, Anda sudah bisa memulai proses instalasinya. Untuk instalasi ini, kami menggunakan Windows 10.
Buka installer-nya untuk memulai instalasi. Pilih run to proceed. Sekarang Anda akan melihat dialog box Windows. Anda tinggal klik yes untuk melanjutkan.
Anda kemudian akan diminta memilih bahasa yang Anda inginkan dari
daftar drop down. Pilih bahasa yang Anda inginkan (misalnya English),
kemudian klik OK.
Anda akan mendapatkan dialog box Welcome to WampServer64 Installation Wizard. Anda hanya perlu klik OK untuk lanjut.
Setelah itu, Anda akan melihat persetujuan lisence WAMP Server. Pilih I accept the agreement dan klik
Anda akan melihat dialog box informasi dimana Anda bisa tahu apa
saja pre-requisitesnya atau komponen yang harus ada di Windows Anda agar
WampServer bisa berjalan dengan benar. Yang diperlukan adalah versi
yang sesuai dari paket yang didistribusikan ulang Microsoft VC ++.
Pilih lokasi dimana Anda mau menginstall WampServer
Pilih folder dimana shortcut-nya akan diletakkan. Jika Anda memilih
default, itu akan diletakkan di C:\ProgramData\Microsoft\Windows\Start
Menu\Programs\Wampserver64. Folder ini nantinya bisa diakses dari tombol
start Window, all apps di Windows 10. Jika Anda meletakkannya di folder
lain, shortcutnya tidak akan kelihatan di menu start.
Anda akan melihat box ready to install. Setelah Anda melihat detailnya, Anda bisa klik next agar instalasi dimulai.
Dialog box yang akan Anda lihat selanjutnya adalah apa default
browser yang Anda ingin gunakan. Anda bisa mengubah default browsernya
jika Anda ingin menggunakan browser lain selain Internet Explorer.
Selanjutnya, Anda akan diminta untuk memilih text editor default
yang Anda inginkan. Secara default, aplikasi text editor yang dipilih
adalah Notepad.
Setelah instalasi komplit, Anda akan melihat dialog box informasi
phpMyAdmin. Di dialog box ini Anda akan melihat username untuk
phpMyAdmin sebagai root dan passwordnya belum di-set. Klik next untuk lanjut.
Instalasi Anda telah selesai! Anda akan melihat dialog box instalasi komplit. Klik finish untuk keluar dari wizard instalasi WampServer. WampServer harusnya sudah diinstall di sistem Anda.
Sekarang Anda bisa memulai WampServer dengan klik dua kali pada icon
shortcut WampServer di desktop Anda atau mungkin launch dari menu start.
Setelah WampServer mulai, Anda bisa melihat icon hijau di taskbar.
Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu - Integrated Development Environment (IDE) untuk
pengembangan aplikasi Android, berdasarkan
IntelliJ IDEA
. Selain merupakan editor kode IntelliJ dan alat pengembang yang berdaya guna, Android
Studio menawarkan fitur lebih banyak untuk meningkatkan produktivitas Anda saat membuat aplikasi
Android, misalnya:
Sistem versi berbasis Gradle yang fleksibel
Emulator yang cepat dan kaya fitur
Lingkungan yang menyatu untuk pengembangan bagi semua perangkat Android
Instant Run untuk mendorong perubahan ke aplikasi yang berjalan tanpa membuat APK baru
Template kode dan integrasi GitHub untuk membuat fitur aplikasi yang sama
dan mengimpor kode contoh
Alat pengujian dan kerangka kerja yang ekstensif
Alat Lint untuk meningkatkan kinerja, kegunaan, kompatibilitas versi, dan masalah-masalah
lain
Dukungan C++ dan NDK
Dukungan bawaan untuk
Google Cloud Platform,
mempermudah pengintegrasian Google Cloud Messaging dan App Engine
Laman ini berisi pengantar dasar fitur-fitur Android Studio.
Untuk memperoleh rangkuman perubahan terbaru, lihat
Catatan Rilis Android Studio.
Struktur Proyek
Gambar 1. File proyek di tampilan
Android.
Setiap proyek di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan file
kode sumber dan file sumber daya. Jenis-jenis modul mencakup:
Modul aplikasi Android
Modul Pustaka
Modul Google App Engine
Secara default, Android Studio akan menampilkan file proyek Anda dalam tampilan
proyek Android, seperti yang ditampilkan dalam gambar
1. Tampilan disusun berdasarkan modul untuk memberikan akses
cepat ke file sumber utama proyek Anda. Semua file versi terlihat di bagian atas di bawah Gradle Scripts dan
masing-masing modul aplikasi berisi folder berikut:
manifests: Berisi file AndroidManifest.xml.
java: Berisi file kode sumber Java, termasuk kode pengujian JUnit.
res: Berisi semua sumber daya bukan kode, seperti tata letak XML, string UI,
dan gambar bitmap.
Struktur proyek Android pada disk berbeda dari representasi
rata ini. Untuk melihat struktur file sebenarnya dari proyek ini, pilih
Project dari menu tarik turun Project (dalam gambar 1, struktur ditampilkan sebagai
Android). Anda juga bisa menyesuaikan tampilan file proyek untuk berfokus pada aspek
tertentu dari pengembangan aplikasi Anda. Misalnya, memilih tampilan Problems dari tampilan proyek
Anda akan menampilkan tautan ke file sumber yang berisi kesalahan pengkodean
dan sintaks yang dikenal, misalnya tag penutup elemen XML tidak ada dalam file
tata letak.
Gambar 2. File proyek dalam tampilan
Problems, menampilkan file tata letak yang bermasalah.
Jendela utama Android Studio terdiri dari beberapa bidang logika yang diidentifikasi dalam
gambar 3.
Gambar 3. Jendela utama Android Studio.
Bilah alat memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai jenis tindakan, termasuk
menjalankan aplikasi dan meluncurkan alat Android.
Bilah navigasi membantu Anda bernavigasi di antara proyek dan membuka
file untuk diedit. Bilah ini memberikan tampilan struktur yang terlihat lebih ringkas dalam
jendela Project.
Jendela editor adalah tempat Anda membuat dan memodifikasi kode. Bergantung pada
jenis file saat ini, editor dapat berubah. Misalnya, ketika melihat
file tata letak, editor menampilkan Layout Editor.
Bilah jendela alat muncul di luar jendela IDE dan
berisi tombol yang memungkinkan Anda meluaskan atau menciutkan jendela alat
individual.
Jendela alat memberi Anda akses ke tugas tertentu seperti pengelolaan proyek,
penelusuran, kontrol versi, dan banyak lagi. Anda bisa meluaskan dan juga menciutkannya.
Bilah status menampilkan status proyek Anda dan IDE itu sendiri,
serta setiap peringatan atau pesan.
Anda bisa menata jendela utama untuk memberi Anda ruang layar yang lebih luas dengan menyembunyikan
atau memindahkan bilah alat dan jendela alat. Anda juga bisa menggunakan pintasan keyboard untuk
mengakses sebagian besar fitur IDE. Anda dapat menelusuri seluruh kode sumber, basis data, tindakan,
elemen antarmuka pengguna, dan seterusnya setiap saat dengan menekan tombol Shift dua kali, atau
mengeklik kaca pembesar di sudut kanan atas dari jendela Android
Studio. Ini akan sangat berguna misalnya saat Anda mencoba
menemukan tindakan IDE tertentu yang Anda lupakan cara memicunya.
Jendela Alat
Daripada menggunakan perspektif yang sudah diatur sebelumnya, Android Studio mengikuti konteks Anda dan
secara otomatis memunculkan jendela alat yang relevan saat Anda bekerja. Secara default, alat
yang tersering dipakai akan disematkan ke bilah jendela alat di tepi
jendela aplikasi.
Untuk meluaskan atau menciutkan jendela alat, klik nama alat di bilah jendela
alat. Anda juga bisa menyeret, menyematkan, melampirkan, dan melepaskan jendela alat.
Untuk kembali ke tata letak jendela alat default saat ini, klik Window >
Restore Default Layout atau sesuaikan tata letak default Anda dengan mengeklik
Window > Store Current Layout as Default.
Untuk menampilkan atau menyembunyikan bilah jendela alat, klik ikon jendela
di sudut kiri bawah jendela Android
Studio.
Untuk menemukan jendela alat tertentu, arahkan ke atas ikon jendela dan pilih jendela alat
tersebut dari menu.
Anda juga bisa menggunakan pintasan keyboard untuk membuka jendela alat. Tabel 1 mencantumkan
pintasan jendela paling umum.
Tabel 1. Pintasan keyboard ke beberapa jendela alat yang penting.
Jendela Alat
Windows dan Linux
Mac
Proyek
Alt+1
Command+1
Kontrol Versi
Alt+9
Command+9
Run
Shift+F10
Control+R
Debug
Shift+F9
Control+D
Android Monitor
Alt+6
Command+6
Kembali ke Editor
Esc
Esc
Menyembunyikan Semua Jendela Alat
Control+Shift+F12
Command+Shift+F12
Jika Anda ingin menyembunyikan semua bilah alat, jendela alat, dan tab editor, klik **
View > Enter Distraction Free Mode**. Ini akan mengaktifkan
Distraction Free Mode. Untuk keluar dari Distraction Free Mode, klik **
View > Exit Distraction Free Mode**. Anda bisa menggunakan Speed Search untuk menelusuri dan memfilter di dalam sebagian besar jendela alat
dalam Android Studio. Untuk menggunakan Speed Search, pilih jendela alat lalu ketik
kueri penelusuran Anda. Untuk tip selengkapnya, lihat Pintasan Keyboard.
Navigasi
Berikut beberapa tip untuk membantu Anda menjelajahi di dalam Android Studio.
Beralih antar file yang baru saja diakses menggunakan tindakan
Recent Files. Tekan Control+E (Command+E pada Mac) untuk memunculkan tindakan Recent
Files. Secara default, akses yang terakhir dipilih. Anda juga bisa
mengakses jendela alat mana saja melalui kolom kiri dalam tindakan ini.
Tampilkan struktur file saat ini menggunakan tindakan File Structure.
Munculkan tindakan File Structure dengan menekan Control+F12
(Command+F12 pada Mac). Menggunakan tindakan ini, Anda bisa menavigasi dengan cepat ke bagian
mana pun dari file Anda saat ini.
Telusuri dan masuk ke kelas tertentu di proyek menggunakan tindakan
Navigate to Class. Munculkan tindakan dengan menekan Control+N
(Command+O pada Mac). Navigasikan ke Kelas yang mendukung ekspresi
canggih, termasuk CamelHumps, jalur, baris menavigasi ke, nama tengah
pencocokan, dan banyak lagi. Jika Anda memanggilnya dua kali berturut-turut, hasil dari kelas
proyek akan
ditampilkan.
Masuk ke file atau folder menggunakan tindakan "Navigate to File*. Munculkan
tindakan Navigate to File dengan menekan Control+Shift+N
(Command+Shift+O pada Mac). Untuk menelusuri folder dan bukan file, tambahkan
/ di akhir ekspresi Anda.
Masuk ke metode atau bidang menurut nama menggunakan tindakan Navigate to Symbol.
Munculkan tindakan Navigate to Symbol dengan menekan Control+Shift+Alt+N
(Command+Shift+Alt+O pada Mac).
Temukan semua bagian kode yang merujuk kelas, metode, bidang, parameter,
atau pernyataan di posisi kursor saat ini dengan menekan Alt+F7.
Gaya dan Pemformatan
Saat Anda mengedit, Android Studio otomatis menerapkan pemformatan dan gaya seperti
yang ditetapkan dalam setelan gaya kode. Anda dapat menyesuaikan setelan gaya
kode dengan bahasa pemrograman, termasuk menetapkan konvensi untuk tab dan
inden, spasi, pembungkusan dan tanda kurung kurawal, dan baris kosong. Untuk menyesuaikan setelan gaya
kode, klik File > Settings > Editor > Code Style (Android
Studio > Preferences > Editor > Code Style pada Mac.) Meski IDE otomatis menerapkan pemformatan saat Anda bekerja, Anda juga dapat
secara eksplisit memanggil tindakan Reformat Code dengan menekan Control+Alt+L
(Opt+Command+L pada Mac), atau inden otomatis semua baris dengan menekan
Control+Alt+I (Alt+Option+I pada Mac).
Gambar 5. Kode sebelum pemformatan.
Gambar 6. Kode setelah pemformatan.
Dasar-Dasar Kontrol Versi
Android Studio mendukung berbagai versi sistem kontrol, termasuk
Git, GitHub, CVS, Mercurial, Subversion, dan Penyimpanan Google Cloud Source. Setelah mengimpor aplikasi Anda ke dalam Android Studio, gunakan opsi menu Android Studio VCS
untuk mengaktifkan dukungan VCS bagi sistem kontrol versi yang diinginkan, membuat
penyimpanan, mengimpor file baru ke dalam kontrol versi, dan melakukan pengoperasian
kontrol versi lainnya:
Dari menu Android Studio VCS, klik Enable Version Control
Integration.
Dari menu tarik-turun, pilih sistem kontrol versi yang terkait dengan
akar proyek, lalu klik OK.
Menu VCS sekarang menunjukkan sejumlah opsi kontrol versi berdasarkan sistem
yang Anda pilih.
Catatan: Anda juga bisa menggunakan opsi menu File >
Settings > Version Control untuk menyiapkan dan mengubah setelan kontrol
versi.
Sistem Versi Gradle
Android Studio menggunakan Gradle sebagai dasar sistem versi, dengan
kemampuan khusus Android yang disediakan oleh
Plugin Android untuk Gradle. Sistem ini
bisa dijalankan sebagai alat terpadu dari menu Android Studio dan
secara independen dari baris perintah. Anda bisa menggunakan fitur-fitur sistem
versi untuk melakukan yang berikut:
Menyesuaikan, mengonfigurasi, dan memperluas proses pembangunan.
Membuat beberapa APK untuk aplikasi Android Anda, dengan aneka fitur menggunakan proyek dan
modul yang sama.
Menggunakan kembali kode dan sumber daya pada seluruh set sumber.
Dengan menerapkan fleksibilitas Gradle, Anda dapat mencapai semua ini tanpa
mengubah file sumber inti aplikasi. File versi Android Studio diberi nama
build.gradle. File ini adalah teks biasa yang menggunakan Groovy mengonfigurasi versi dengan
elemen yang disediakan oleh plugin Android untuk Gradle. Masing-masing proyek memiliki file versi
level atas untuk seluruh proyek dan file versi level
modul terpisah untuk setiap modul. Saat Anda mengimpor proyek saat ini, Android Studio
otomatis menghasilkan file versi yang diperlukan. Untuk mengetahui selengkapnya tentang versi sistem dan cara mengonfigurasi, lihat
Mengonfigurasi Versi.
Varian Versi
Sistem versi dapat membantu Anda membuat versi berbeda dari aplikasi yang sama
dari satu proyek. Ini berguna ketika Anda sama-sama memiliki versi gratis dan
versi berbayar dari aplikasi, atau jika Anda ingin mendistribusikan beberapa APK untuk
perangkat berbeda di Google Play. Untuk informasi selengkapnya tentang mengonfigurasikan varian versi, lihat
Mengonfigurasi Versi Gradle.
Pemisahan APK
Pemisahan APK memungkinkan Anda untuk membuat beberapa APK berdasarkan kepadatan layar atau
ABI. Misalnya, pemisahan APK memungkinkan Anda membuat versi hdpi dan mdpi terpisah
dari aplikasi sembari masih mempertimbangkannya sebagai satu varian dan memungkinkannya
untuk berbagi setelan aplikasi pengujian, javac, dx, dan ProGuard. Untuk informasi lebih lanjut tentang penggunaan Pemisahan APK, baca
Pemisahan APK.
Penyusutan Sumber Daya
Penyusutan sumber daya di Android Studio secara otomatis membuang sumber daya yang tidak terpakai
dari aplikasi terkemas dan dependensi perpustakaan. Misalnya, jika
aplikasi Anda menggunakan layanan Google Play untuk
mengakses fungsi Google Drive, dan saat ini Anda tidak memakai
Google Sign-In, maka penyusutan sumber daya dapat
membuang berbagai aset yang dapat digambar untuk tombolSignInButton.
Catatan: Penyusutan sumber daya bekerja bersamaan dengan
alat penyusutan kode, misalnya ProGuard.
Dependensi untuk proyek Anda ditetapkan oleh nama dalam file build.gradle.
Gradle menangani penemuan dependensi Anda dan menyediakannya di versi
Anda. Anda bisa mendeklarasikan dependensi modul, dependensi biner jarak jauh, dan
dependensi biner setempat dalam file build.gradle Anda. Android Studio mengonfigurasi
proyek untuk menggunakan Penyimpanan Pusat Maven secara default. (Konfigurasi ini
disertakan dalam file versi tingkat atas untuk proyek tersebut). Untuk informasi selengkapnya
tentang mengonfigurasi dependensi, bacalah
Mengonfigurasi Varian Versi.
Alat Profil dan Debug
Android Studio membantu Anda dalam melakukan debug dan meningkatkan kinerja kode
Anda, termasuk alat debug inline dan analisis kinerja.
Debug Inline
Gunakan debug inline untuk meningkatkan langkah-langkah kode Anda dalam tampilan debugger
dengan verifikasi inline dari nilai referensi, ekspresi, dan variabel.
Informasi debug inline meliputi:
Nilai variabel inline
Objek perujuk yang merujuk objek terpilih
Nilai kembalian metode
Ekspresi operator dan Lambda
Nilai keterangan alat
Gambar 7. Nilai variabel inline.
Untuk mengaktifkan debug inline, di jendela Debug, klik Settingsdan pilih kotak centang untuk Show Values Inline.
Pemantauan kinerja
Android Studio menyediakan pemantauan kinerja agar Anda dapat lebih mudah melacak penggunaan memori
dan CPU aplikasi Anda, menemukan objek yang dibatalkan alokasinya, menemukan kebocoran memori,
mengoptimalkan performa grafis, dan menganalisis permintaan jaringan. Dengan aplikasi
yang berjalan pada perangkat atau emulator, buka jendela alat Android Monitor,
lalu klik tab Monitors. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemantauan kinerja, lihat
Pemantauan Android.
Heap dump
Saat Anda memantau penggunaan memori di Android Studio, Anda bisa secara bersamaan
memulai pengumpulan sampah dan membuang heap Java ke cuplikan heap dalam file format
biner HPROF khusus-Android. Penampil HPROF menampilkan kelas,
instance setiap kelas, dan pohon referensi untuk membantu Anda melacak penggunaan memori
dan menemukan kebocoran memori. Untuk informasi selengkapnya tentang bekerja dengan heap dump, lihat
Pembuangan Analisis Java Heap.
Pelacak alokasi
Android Studio memungkinkan Anda melacak alokasi memori saat memantau penggunaan memori.
Melacak alokasi memori memungkinkan Anda untuk memantau tempat objek
dialokasikan saat Anda melakukan tindakan tertentu. Mengetahui alokasi ini memungkinkan
Anda untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi dan penggunaan memori dengan menyesuaikan metode
panggilan yang terkait dengan tindakan tersebut. Untuk mendapatkan informasi mengenai pelacakan dan analisis alokasi, lihat
Pelacak Alokasi.
Akses file data
Alat Android SDK, seperti Systrace,
logcat, dan Traceview,
menghasilkan data kinerja dan debug untuk analisis aplikasi secara detail. Untuk melihat ketersediaan file daya yang dihasilkan, buka jendela alat Captures. Dalam
daftar file yang dihasilkan, klik ganda file tersebut untuk melihat datanya.
Klik kanan file .hprof untuk mengonversinya ke format file standar
.hprof.
Pemeriksaan kode
Kapan pun Anda mengompilasi program, Android Studio secara otomatis akan menjalankan
Lint yang telah dikonfigurasi dan
Pemeriksaan IDE untuk membantu Anda mengidentifikasi
dan memperbaiki masalah secara mudah dengan kualitas struktur kode Anda. Alat Lint memeriksa file sumber proyek Android Anda dari kemungkinan bug dan
perbaikan optimalisasi untuk keakuratan, keamanan, kinerja, kegunaan,
aksesibilitas, dan internasionalisasi.
Gambar 8. Hasil pemeriksaan Lint di Android Studio.
Selain pemeriksaan Lint, Android Studio juga dan melakukan pemeriksaan
kode IntelliJ dan memvalidasi anotasi untuk merampingkan alur kerja pengkodean Anda. Untuk informasi selengkapnya, lihat
Memperbaiki Kode Anda dengan Lint dan
alat lint.
Anotasi di Android Studio
Android Studio mendukung anotasi untuk variabel, parameter, dan mengembalikan
nilai untuk membantu Anda menangkap bug, misalnya pengecualian pointer nol dan konflik tipe
sumber daya. Android SDK Manager memaketkan perpustakaan
di Android Support Repository untuk digunakan dengan Android Studio. Android
Studio akan memvalidasi anotasi yang dikonfigurasi selama pemeriksaan kode. Untuk detail selengkapnya tentang anotasi Android, lihat
Memperbaiki Pemeriksaan Kode dengan Anotasi.
Pesan log
Saat membuat dan menjalankan aplikasi dengan Android Studio, Anda bisa melihat
pesan output dan log perangkat dan adb
(logcat) dengan mengeklik Android Monitor
di bagian bawah jendela. Jika Anda ingin men-debug aplikasi dengan
Pemantauan Perangkat Android, Anda bisa membuka Pemantauan
Perangkat dengan mengeklik Tools > Android > Android Device Monitor. Dalam Device
Monitor Anda bisa menemukan seperangkat alat lengkap DDMS untuk mengidentifikasi aplikasi,
mengontrol perilaku perangkat, dan sebagainya. Juga disertakan alat Hierarchy
Viewer untuk membantu mengoptimalkan tata letak Anda